Tuesday 9 May 2017

Lelaki Dan Tembok

Lelaki itu tembok.
Penghadang angin,
Pelindung panas,
Tempat bersandar ketika letih,
Ditendang-tendang ketika perih,


Bila mana hilang matahari,
Tempat berlindung tak diperlu lagi,
Tiada siapa tumpang di sisi,
Terbiar tembok berhujan bersalji,
Menunggu kemarau datang lagi


Memang batu sifatnya diam,
Tidak bertindak walau berdendam,
Tidak menangis walau diludah,
Bukan tempatnya meminta dijaga,
Keras dan kuat begitu wujudnya


Taufan menghakis selaput luar,
Hujan meluntur warna pudar,
Sekuat-keras seteguh sendiri,
Tiba waktu rebah ke bumi,
Menggores luka semua di sisi. 

No comments:

Post a Comment